Selasa, 28 September 2010

proses booting




1.    Proses yang terjadi ketika tombol power komputer dihidupkan.

Saat anda menyalakan komputer tekan tombol delete terus menerus hingga tampilan menu bios keluar. Disana anda dapat mengetahui detail tentang komputer anda seperti memory pada komputer. Kemudian BIOS akan melakukan cek terhadap semua error dalam memory, device-device yang terpasang/tersambung kepada komputer (seperti port-port serial dan lain-lain). Inilah yang disebut dengan POST (Power-On Self Test).

2.   Proses bootstrap

Bootstrap adalah Boot atau booting. Dalam perangkat keras berarti proses mengaktifkan komputer sampai diambil alih oleh sistem operasi. Proses boot ini dikenal dengan dua cara, yaitu warm boot dan cold boot. Warm boot, berarti mengaktifkan kembali, tanpa harus dimatikan terlebih dahulu, misalnya dengan menekan tombol reset, atau memencet sekaligus tombol CTRL+ALT+DEL pada sistem operasi Disk Operating System (DOS).
Proses booting pada windows xp
1.      Pertama bunyi speaker POST, bila sistem brjalan normal proses ini akan mengetes memori dan beberapa subsistem lainnya.
2.      Begitu POST selesai dan BIOS memastikan bahwa semuanya OK, lalu BIOS akan membaca MBR ( Master Boot Recorde ).
3.      MBR kemudian mencari Boot Sector ( Sektor pertama dari partisi hdd yang aktif ). Disitulah letak NTLDR, NTLDR adalah BOOT LOADER untuk Windows XP, NTLDR memungkinkan pengalamatan memory, pengenalan sistem file, membaca konfigurasi di file boot ini dan memanggil menu booting. NTLDR harus berada di root partisi aktif bersama dengan NTDETECT.COM,  BOOT.INI, BOOTSECT.DOST (kalau multi boot dengan OS lain ) dan NTBOOTDD>SYS (bila punya adater SCSI).
4.      Begitu XP dipilih dari menu boot, NTLDR menjalankan NTDETECT.COM, BOOT.INI dan BOOTSECT.DOS untuk menjalankan OS terpilih. System dimulai dalam mode real 16-bit, dan kemudian memindahkannya ke mode 32 bit yang terproteksi.
5.      NTLDR lalu memanggil NTOSKRNL.EXE dan HAL.DLL, yang merupakan jantung dari booting ke windows XP. Kedua file ini harus berlokasi di %SystemRoot%System32.
6.      NTLDR kemudian membaca registry, memilih profil hardware dan memanggil driver untuk device sesuai urutannya.
7.      Pada titik ini NTOSKRNL.EXE mengambil alih. Akan dijalankan WINLOGON.EXE yang kemudian memanggil LSASS.EXE, program yang bertanggung jawab untuk menampilkan layan Logon. Setelah itu baru kita bisa login ke windows.


3.   Pendeteksian seluruh hardware
POST (Power on Self-Test) yaitu test yang dilakukan oleh PC untuk mengecek fungsi baik. POST dilakukan PC pada saat booting, jika PC mengalami suatu masalah makaakan dapat terdeteksi gejala kesalahannnya melalui POST, PC akan memberikan pesan/peringatan kesalahan dalam bentuk suara yang dihasilkan melalui speaker atau tampilan visual di monitor. Selain itu pesan/peringatan kesalahan juga dapat dideteksi melalui kinerja dari PC, misalkan PC tidak hidup walaupun sumber listrik AC sudah terhubung dan tombol power sudah ditekan.
POST memungkinkan user dapat mendeteksi, mengisolasi, menentukan, dan menemukan kesalahan sehingga dapat memperbaiki penyimpangan atau kerusakan yang terjadi pada PC. Mekanisme POST disediakan oleh semua produk PC atau motherboard dan tersimpan di dalam ROM atau flash ROM BIOS. Secara umum proses dan prosedur yang dilakukan dalam POST pada semua produk motherboard sama. Terdapat beberapa perbedaan yang menjadikan ciri dari produk motherboard tertentu, tetapi pada dasarnya tetap sama.

Prosedur POST (Power on Self-Test)
POST dilakukan sesaat setelah komputer dihidupkan dan mulai booting, proses ini dilakukan oleh BIOS.
Adapun urutan prosedur POST adalah sebagai berikut :
 Test Power Supply ditandai dengan lampu power hidup dan kipas pendingin power supply berputar.
v Secara otomatis dilakukan reset terhadap kerja CPU oleh sinyal power good yang dihasilkan oleh power supply jika dalam kondisi
baik pada saat dihidupkan, kemudian CPU mulai melaksanakan instruksi awal pada ROM BIOS dan selanjutnya.
v Pengecekkan terhadap BIOS dan isinya. BIOS harus dapat dibaca. Instruksi awal ROM BIOS adalah jump (lompat) ke alamat program
POST.
v Pengecekkan terhadap CMOS, CMOS harus dapat bekerja dengan baik. Program POST diawali dengan membaca data setup (seting
hardware awal) pada RAM CMOS setup, sebagai data acuan untuk pengecekan.
v Melakukan pengecekkan CPU, timer (pewaktuan), kendali memori akses langsung, memory bus dan memory module.
v Memori sebesar 16 KB harus tersedia dan dapat dibaca/ditulis untuk keperluan ROM BIOS dan menyimpan kode POST.
v Pengecekkan I/O controller dan bus controller. Controller tersebut harus dapat bekerja untuk mengontrol proses read/write data. Termasuk I/O untuk VGA card yang terhubung dengan monitor.
Jika ada salah satu prosedur POST yang tidak berhasil dilewati maka PC akan menerima pesan/peringatan kesalahan dari POST. Pesan/peringatan kesalahan berupa kode beep yang dikeluarkan melalui speaker yang terhubung dengan motherboard atau tampilan di layar monitor sesuai dengan standar masing-masing motherboard.